Friday, December 31, 2010

Persema:Kembalikan Irfan ke kami !!!

Manajemen Persema meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera mengembalikan Irfan Bachdim karena kompetisi piala AFF telah usai.

Manager Persema, Asmuri, Jumat (31/12) menegaskan, untuk mendapatkan Irfan Bachdim, Persema membutuhkan waktu cukup panjang dan banyak hambatan, sehingga tidak etis kalau tiba-tiba ada klub lain yang mengklaim telah merekrut pemain asal Belanda itu.

"Kami (Persema) melepas Irfan itu untuk memperkuat tim nasional yang berlaga di ajang AFF atas permintaan PSSI. Sekarang perhelatan kompetisi AFF sudah selesai, maka kami minta Irfan segera dikembalikan ke klub," tegas mantan anggota DPRD Kota Malang tersebut.

Namun, tegasnya, setelah selesai laga Piala AFF 2010, PSSI justru akan memberi sanksi kepada Irfan jika bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). Aturan yang diterapkan PSSI tersebut dinilai tidak bijak sehingga harus dikaji ulang dan PSSI juga harus tahu diri.

Secara tegas Asmuri mengatakan, kalau sampai Irfan lari dari Persema dan bergabung dengan tim lain yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI), maka Irfan terancam denda membayar dua kali lipat dari nilai kontrak.

Sebab, lanjutnya, sampai saat ini Irfan masih terikat kontrak dengan Persema Malang selama satu tahun."Persema mengontrak Irfan selama satu tahun dan Irfan harus memahami aturan tersebut," ujarnya menegaskan.

Oleh karena itu, kata Asmuri, Irfan diharapkan tetap memperkuat klub yang berjuluk Laskar Ken Arok itu."Sudah seharusnya PSSI mengembalikan Irfan ke Persema karena kompetisi AFF sudah berakhir," tegas Asmuri.

Persema secara resmi telah mengajukan pengunduran diri dari kompetisi LSI ke PSSI. Atas pengunduran diri tersebut Persema dikenai sanksi degradasi ke divisi utama.
source: gatra

Irfan: Soal Timnas, Terserah PSSI

Nasib Irfan Bachdim di timnas Indonesia jadi tanda tanya menyusul keputusan Persema Malang untuk bergabung ke Liga Primer Indonesia. Terkait masa depannya, Irfan sendiri menyerahkannya ke PSSI.

Persema telah memutuskan keluar dari Indonesian Super League (ISL) dan menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI). Atas keputusannya ini, Persema pun diganjar hukuman degradasi ke Divisi Utama oleh PSSI. Tak hanya 'Laskar Ken Arok' saja namun para pemain dan ofisial tim di dalamnya yang ikut ke LPI pun juga akan mendapat hukuman dari PSSI karena dianggap membelot.

Sebagai salah satu pemain Persema, Irfan pun termasuk salah satu yang terancam dihukum. Karirnya di timnas kemungkinan akan berakhir jika pemain blasteran Indonesia-Belanda itu benar-benar mengikuti jejak Persema ke LPI.

"Kita sudah bicara dengan agennya yang juga adalah kakak Irfan, Fachri Bachdim, mengenai risiko jika ia masih bermain di Persema dia akan menuai sanksi dari PSSI. Jika Irfan mencintai timnas dan ingin bermain, dia tahu harus ke mana," ucap Ketua PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla.

Sementara Persema memastikan Irfan akan dimainkan di LPI karena sudah terikat kontrak. Terkait kemungkinan sanksi dari PSSI untuk Irfan, klub sekota Arema itu siap bertanggung jawab.

"Pastinya Persema tanggung jawab, tapi saya pikir tidak akan ada sanksi dari PSSI," beber Ketua Umum Persema, Peni Suparto.

Irfan sendiri ternyata belum tahu bagaimana masa depannya di timnas. Saat ditanya apakah dia akan meninggalkan timnas, pemain 22 tahun ini menyerahkan sepenuhnya hal tersebut ke PSSI.

"Itu tidak terserah saya, tapi terserah PSSI," ujar Irfan lewat akun Twitter-nya.

Meski demikian, kekasih Jennifer Kurniawan ini menegaskan dia akan tetap bermain di Indonesia.

"Untuk orang yang berpikir saya akan meninggalkan Indonesia, jangan khawatir. Saya tetap di sini," imbuhnya.

Waktu Irfan untuk mengambil keputusan, apakah akan bertahan di Persema atau hengkang, memang tak banyak. Pasalnya, LPI akan segera dimulai pada 8 Januari 2011. Sementara ia juga dipanggil untuk ikut seleksi timnas U-23 yang digelar mulai 7 Januari 2011.
source:detik sport

Irfan dan Kim Makin Terjepit

Posisi Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan semakin terjepit setelah PSSI maupun Persema Malang tetap bersikukuh pada keputusannya masing-masing.

Irfan, penyerang kelahiran Belanda, datang ke Indonesia demi memperkuat Timnas Indonesia dan memilih Persema Malang. Langkah serupa juga diambil Kim, WN Jerman yang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi WNI.

Masalah muncul ketika Persema Malang menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI) dari Liga Super Indonesia, yang notabene sangat dimusuhi PSSI. LPI dicap ilegal dan siapapun yang bergabung dengan liga tersebut kehilangan haknya sebagai anggota PSSI, termasuk membela timnas.

“Untuk menjadi pemain timnas, harus bermain di kompetisi binaan PSSI. Irfan tahu itu,” tegas manajer tim nasional Andi Darussalam Tabusala saat jumpa pers Kamis (30/12).

Sementara kubu Persema menegaskan, keduanya sudah terikat kontrak profesional dan harus bermain di liga manapun yang diikuti Persema.

"Ini karena Persema sudah menyatakan resmi mundur dari LSI dan siap berlaga di LPI, maka kedua pemain itu harus ikut LPI," ujar pelatih Laskar Ken Arok Timo Scheunemann.

Selain itu, seperti dinukil dari Antara, manajer tim Persema Asmuri menegaskan kedua pemain akan mendapatkan sanksi dua kali lipat dari nilai kontrak jika memutuskan kontraknya dengan Persema demi bermain dengan klub Liga Super.
source: inilah.com

Thursday, December 30, 2010

PSSI Intimidasi Irfan Bachdim

Posisi penyerang tim nasional, Irfan Bachdim, terjepit setelah PSSI mengancam akan mencoret para pemain yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia dari timnas. Masa depan Irfan di timnas mengambang karena dia masih terikat kontrak dengan Persema Malang.
Saat ini, ada tiga klub yang mengundurkan diri dari Liga Super Indonesia (LSI) dan pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI), yaitu Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar. Surat pengunduran diri ketiga klub itu dari kompetisi LSI sudah diterima oleh PT Liga Indonesia pada 24 Desember 2010.
Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, Kamis (30/12), menilai, pemain yang ikut klub LPI tidak bisa masuk timnas. PSSI menilai, LPI adalah kompetisi yang tidak dikenal dan tidak diakui keberadaannya.
”Jika Irfan mau tetap membela timnas Indonesia, dia harus ikut kompetisi yang diakui oleh PSSI, yaitu Liga Super Indonesia,” ujar Nugraha.
Manajer timnas, Andi Darussalam Tabussala mengaku, telah memberitahu 22 pemain timnas Piala Suzuki AFF 2010 bahwa pemain yang ikut LPI harus keluar dari timnas.
”Saya sudah memberitahukan sikap manajemen terhadap kompetisi yang tidak dikenal itu (LPI). Seluruh 22 pemain (timnas) sudah tahu itu. Siapa yang ikut bergabung dengan klub peserta LPI, mereka tidak akan bisa membela timnas,” tegas Andi.
Namun, PSSI masih memberikan kesempatan bagi pemain dari ketiga klub itu untuk ikut kompetisi yang diakui oleh PSSI. PT Liga Indonesia sebagai pengelola LSI akan menyediakan pengacara untuk menyelesaikan sengketa kontrak antara klub dan pemain yang tidak ingin bermain di LPI, dan membantu mencarikan klub baru.
”Semua pemain yang ingin keluar dari klub peserta LPI akan kita bantu dengan pengacara,” ujar Direktur PT Liga Indonesia Joko Driyono.
Joko menilai, bantuan hukum itu sebagai wujud tanggung jawab PT Liga untuk melindungi pemain. Dalam kontrak antara klub dan pemain disepakati pemain hanya bermain di kompetisi LSI.
Intimidasi
Persema Malang menilai intimidasi oleh PSSI terhadap pemainnya, Irfan Bachdim, tidak mendidik, tidak benar, dan tidak baik dampaknya bagi dunia sepak bola Indonesia.
”Niat PSSI untuk mencarikan Irfan Bachdim klub baru hanya karena Persema memutuskan mengikuti LPI kami nilai sebagai intimidasi yang tidak mendidik, tidak benar, dan tidak baik bagi sepak bola Indonesia,” ujar Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann.
”Setiap pemain memiliki hak untuk menentukan di klub mana ia akan bermain. Dan kalau prestasinya bagus, maka ia berhak dipanggil memperkuat timnas meski posisinya di pelosok negeri di pantai terpencil, atau bermain di klub mana pun,” tegas Timo.
Timo menilai, jika seorang pemain dinilai baik dan berpotensi untuk kemajuan sepak bola Indonesia, seharusnya di mana pun ia bermain tetap bisa masuk menjadi tim nasional. Ia berharap, PSSI bijak menanggapi munculnya LPI.
”Toh, baik LSI maupun LPI tujuannya sama, yaitu memajukan sepak bola Indonesia. PSSI dan LPI pun memiliki niat sama, yaitu melepaskan ketergantungan klub terhadap APBD,” kata pelatih asal Jerman tersebut.
Timo mengatakan, semua persoalan klub itu harus dikembalikan ke Irfan. ”Ini karena Irfan memiliki pilihan sendiri dan ia juga terikat kontrak dengan Persema.”
Pemain lain yang juga terancam dicegat oleh PSSI masuk timnas adalah Kim Jeffrey Kurniawan yang baru saja dinaturalisasi. Gelandang yang pernah bermain di divisi empat Liga Jerman itu sedang menjalani proses bergabung dengan Persema Malang.
”Kim juga sudah kami beritahu tentang kondisi ini. Saya rasa dia memiliki pilihan yang rasional,” ujar Besoes.
Dalam konferensi pers pada 20 Desember, dua jam setelah resmi menjadi warga negara Indonesia, Kim berharap bisa membela timnas Indonesia. Ia ingin menjadi seperti kakeknya, Kwee Hong Sing, yang pernah membela timnas Indonesia di era 1950-an.
”Saya ingin menjadi seperti kakek saya. Saya akan tunjukan keterampilan dan kemampuan saya saat seleksi timnas U-23 dan saya berharap bisa mengenakan kostum timnas,” ujar Kim.
Proses negosiasi Kim dengan Persema kemungkinan besar terhambat oleh intimidasi PSSI yang tidak akan mengakomodasi pemain dari klub peserta LPI untuk membela timnas.
PSSI juga mengintimidasi para wasit, pengawas pertandingan, dan orang yang terkait dengan PSSI tetapi aktif dalam LPI. Bagi wasit dan pengawas pertandingan, PSSI akan melaporkan mereka ke FIFA dan AFC supaya dicabut lisensinya sehingga tidak bisa memimpin pertandingan.
Demikian juga dengan para agen pemain asing yang memasok pemain ke LPI akan dilaporkan ke FIFA supaya dicabut izinnya sebagai agen pemain.
Penjadwalan ulang
Terkait dengan pengunduran diri Persema, Persibo, dan PSM, PT Liga Indonesia akan mengatur ulang jadwal pertandingan. Pengelola LSI itu akan bertemu dengan 15 klub yang tersisa pada 3 November untuk menyepakati sistem kompetisi dan penyesuaian nilai.
”Seluruh pertandingan yang diikuti oleh tiga klub yang mengundurkan diri itu dianggap tidak ada. Nilainya akan dihapus karena belum selesai satu putaran,” ujar Joko Driyono.
Peserta kompetisi hingga akhir musim tetap 15 tim. Tim paling bawah di akhir musim kompetisi akan menjalani play off dengan peringkat keempat Divisi Utama. Tiga tim yang keluar dari LSI dianggap terdegradasi dan akan diisi oleh tiga klub promosi dari Divisi Utama
source:Kompas

Irfan Bachdim Dikunjungi Dua Adiknya

Kegagalan di final Piala AFF 2010 mungkin menimbulkan luka bagi Irfan Bachdim, penyerang Timnas Indonesia di penghujung tahun 2010. Namun Irfan sepertinya memiliki dua obat untuk luka tersebut.

Pertama, Irfan disambangi pacarnya, Jenifer Kurniawan, yang menonton langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) malam. Selain itu, Irfan bakal dikunjungi kedua orang tua dan dua adiknya yang sengaja terbang dari Belanda.

"Rencananya sekitar tanggal 1 (Januari) nanti, orang tua Irfan dan dua adiknya bakal ke Indonesia. Mereka akan langsung ke Malang untuk ikut menyaksikan Irfan bertanding dengan Persema," ungkap Ferry Bachdim, paman Irfan, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (29/12) malam.

Ferry mengatakan, usai Piala AFF 2010, Irfan kemungkinan akan langsung pulang ke Malang. Pasalnya, Irfan memiliki laga bersama timnya, Persema Malang pada 4 Januari mendatang.

Disinggung mengenai karir Irfan di Indonesia, Ferry mengatakan, Irfan sudah menyatakan bakal tetap merumput di Tanah Air. Apalagi dia adalah WNI asli, bukan pemain naturalisasi.

"Jadi ayah dan ibu Irfan itu punya empat anak. Empat-empatnya milih untuk jadi WNI," tegasnya.

Kok bisa? Ferry menjelaskan, Irfan dan kakak serta adiknya memilih jadi WNI sesuai dengan tanah kelahiran sang ayah. Di Belanda, ketika seorang anak masih di bawah umur, maka status kewarganegaraannya bakal mengikuti sang bapak. Namun setelah dewasa, mereka bisa memilih.

"Jadi Irfan itu bukan pemain naturalisasi. Dia adalah asli orang Indonesia," imbuh Ferry.
source:kompas.com

Larangan Bachdim ke Belanda Jadi Topik Populer

Pengguna Twitter tidak hanya kompak mendukung timnas saat bertanding di AFF 2010. Permohonan agar Bachdim tetap di Indonesia jadi topik terpopuler Twitter.
Di Twitter muncul topik populer selain ‘Nurdin Turun’ dan ‘Terima Kasih Riedl’ yaitu ‘Stay Here Bachdim’ (Tetap di sini, Bachdim). Irfan Bachdim, dikhawatirkan pengguna Twitter akan pulang ke Belanda karena gagal membawa kemenangan di piala AFF 2010.
Akibatnya bujukan kepada Bachdim untuk tetap tinggal di Indonesia menjadi topik terpopuler di Twitter. “Tolong Irfan Bachdim untuk di Indonesia selama-lamanya,” ujar akun Twitter iveveys.
“Tetap tinggal Irfan Bachdim, tim nasional Indonesia sangat membutuhkanmu,” ujar Nahdyaw.
“Bachdim, Bakatmu Sangat Hidup Di Indonesia Muaahh,” tulis akun Twitter Teletubbies.
Striker tim nasional Indonesia Irfan Bachdim tinggal di Belanda sebelum bergabung dengan tim sepakbola Persema. Pria kelahiran 1988 ini sangat digemari pengguna Twitter hingga memiliki pengikut 399.948 orang,
Menurut salah satu media, keberadaan Irfan Bachdim di tim nasional Indonesia terancam karena klub Persema tempat ia bermain hanya tergabung di Liga Primer Indonesia yang belum diakui Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
PSSI hanya mengakui keberadaan Liga Super Indonesia. Ini dikhawatirkan mengganggu keberadaan Irfan Bachdim di Indonesia

Posisi Irfan di Timnas Terancam

Keberadaan Irfan Bachdim di tim nasional (timnas) Indonesia terancam. Klub tempatnya bermain, Persema, secara resmi bergabung dengan Liga Primer Indonesia, yang belum diakui Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

PSSI yang berada di bawah kepemimpinan Nurdin Halid hanya mengakui keberadaan Liga Super Indonesia. Hal ini bisa saja mempengaruhi nasib Irfan di timnas. Kendati begitu, sang striker tersebut mengaku tetap mencintai Indonesia.

"Aku benar-benar bangga pada suporter Indonesia, kalian yang terhebat. Sungguh suporter terbaik di dunia. Aku bangga pada kalian, dan bangga menjadi orang Indonesia," tulis Irfan dalam akun Twitter, usai laga final leg kedua melawan Malaysia, semalam.

Irfan yang berdarah Belanda-Indonesia mencetak dua gol sepanjang turnamen Piala AFF 2010. Walau tak sebanyak pemain timnas lainnya, penampilannya membangkitkan euforia publik terhadap sepakbola. Apakah Irfan akan tetap berada dalam tim Garuda? Kita tunggu saja
source: Liputan6.com

Irfan Bachdim Bangga Jadi Orang Indonesia

"Saya bangga akan kalian dan saya bangga jadi orang Indonesia."

Striker Indonesia Irfan Bachdim gagal mempersembahkan gelar juara di debutnya bersama timnas. Indonesia akhirnya cuma jadi Runner Up di ajang Piala AFF yang berlangsung dari 1-29 Desember 2010.

Di babak final leg kedua kemarin, Rabu 29 Desember 2010, Bachdim cs memang menang 2-1 atas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Namun secara agregat kalah 2-4, sebab di leg pertama tumbang 0-3 di kandang Malaysia.

Meski demikian rasa terima kasih dihaturkan Bachdim pada pendukung Indonesia yang hadir malam tadi. Bagaimana tidak, raungan 80 ribu lebih penonton, jadi suntikan penting atas terciptanya dua gol Indonesia.

"Saya sangat bangga dengan suporter Indonesia. Kalian semua hebat!Benar-benar pendukung terbaik di dunia. Saya bangga akan kalian dan saya bangga jadi orang Indonesia," kata Bachdim dalam akun Twitternya beberapa jam pasca pertandingan berakhir.

Ini menjadi kali kedua Indonesia mengalahkan Malaysia di Piala AFF 2010 yang digelar SUGBK. Sebelumnya di penyisihan Grup A, tim Merah Putih juga menang 5-1. Saat itu Bachdim menyumbang satu gol di masa Injury Time.

"Kami dua kali mengalahkan mereka. Belum cukup untuk merebut Trophy juara. Tapi kami adalah tim terbaik di turnamen. Dan pendukung kami adalah yang terbaik," tambah Bachdim.

Irfan Bachdim menangis


Bachdim terlihat tertunduk. Tangannya terlihat mengusap kelopak mata yang basah. Meski begitu, ia berusaha kuat dan tetap melangkah ke bangku cadangan.

Skor akhir pertandingan 2-1 untuk Indonesia. Pun skor itu tak membuat Malaysia terjegal. Tiga gol kandang mereka membuat agregat skor akhir menjadi 4-2. Mereka menjadi Juara Baru di ajang Piala AFF 2010.

Final Leg kedua AFF 2010: Indonesia Tundukkan Malysia 2-1, tapi Tak Juara

Kesebelasan nasional Indonesia mampu menang 2-1 atas Malaysia pada laga final kedua Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Indonesia pun mengakhiri turnamen sebagai runner-up, mengingat mereka kalah 0-3 pada laga pertama, Minggu (26/12/2010).

Bermain sebagai tuan rumah dengan kewajiban menang 4-0, Indonesia tampil agresif sejak menit awal. Sayang, usaha itu tak diimbangi dengan ketenangan dan fokus tinggi. Pada momen-momen krusial, Indonesia kerap melakukan kesalahan umpan atau terburu-buru melakukan eksekusi.

Di tengah kesulitan itu, Indonesia mendapat hadiah penalti, menyusul handsball yang dilakukan Mohd Sabre bin Mat Abu pada menit ke-18. Firman Utina yang dipercaya mengeksekusi bola mengirimnya secara akurat ke sudut kiri bawah gawang. Sayangnya, tendangan terlalu lemah sehingga bola mudah ditangkap Khairul Fahmi.

Setelah penalti itu, Malaysia mencoba bangkit. Melalui Mohamad Ashari bin Samsudin, mereka hampir saja mencetak gol pada menit ke-20. Untung saja, Markus Horison masih mampu menepis tembakan akurat Ashari.

Indonesia mencoba membalas. Namun, belum lagi mampu menciptakan ancaman serius, Indonesia kembali terancam kebobolan pada menit ke-32. Saat itu, Mohd Safee bin Mohd Sali berhasil masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang melenceng dari sasaran.

Ancaman itu dibalas Indonesia dengan sejumlah serbuan yang tuntas dengan eksekusi. Namun, Malaysia mampu menghindarinya sampai peluit turun minum berbunyi, dengan skor 0-0 tertera di papan skor.

Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Indonesia masih lebih dominan dalam penguasaan bola dan serangan, tetapi masih bermasalah dengan sentuhan akhir, baik saat mengumpan maupun menembak.

Masalah itu belum selesai ketika Malaysia malah mampu unggul 1-0 berkat gol Mohd Safee pada menit ke-54. Dalam sebuah serangan balik, Safee berhasil menguasai sebuah umpan terobosan dan menggiringnya melewati duo Maman dan Hamka sebelum melepaskan tendangan keras dari tengah kotak penalti, yang mendesak jaring dalam gawang Markus Horison.

Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan performa. Untuk mengatasi hal itu, pelatih Alfred Riedl menarik Firman Utina dan Irfan Bachdim, lalu memasukkan Eka Ramdani dan Bambang Pamungkas pada menit ke-58.

Perubahan itu perlahan menaikkan kualitas permainan Indonesia, sampai akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat gol Muhammad Nasuha pada menit ke-73. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Ahmad Bustomi yang ditepis Khairul Fahmi, Muhammad Nasuha membobol gawang Malaysia.

Gol itu semakin mendongkrak kepercayaan diri Indonesia. Mereka terus berusaha mencetak gol pada waktu tersisa. Setelah berjuang hingga menit ke-85, Indonesia berhasil mengungguli Malaysia berkat tembakan Muhammad Ridwan.

Menguasai bola di luar kotak penalti, ia menggiring bola sebelum menembakkannya. Bola sempat membentur pemain lawan sebelum mendesak jaring gawang tim tamu.

Pada waktu tersisa, permainan berlangsung semakin sengit. Sementara Indonesia masih mengejar gol, Malaysia juga mencoba memberikan tekanan untuk mengurangi ancaman Indonesia.

Sejumlah situasi berbahaya menghinggapi kedua kubu. Namun, sampai peluit berbunyi panjang, papan skor tetap menunjukkan angka 2-1. (*)

Susunan pemain:
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, M Ridwan, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Arif Suyono (Tony Sutjipto 71), Firman Utina (Eka Ramdani 58), Ahmad Bustomi, Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas 58), Cristian Gonzales

Malaysia: Khairul Fahmi bin Che Mat; Mohd Sabre bin Mat Abu, Mohd Asraruddin Putra, Safiq bin Rahim, Norshahrul Idlan bin Talaha, Mohd Safee bin Mohd Sali (Izzaq 87), Amar bin Rohidian, Kunanlan Subramaniam, Mohamad Muslim bin Ahmad, Mohamad Ashari bin Samsudin, Mohd Fadli bin Mohd Shas.
KOMPAS.com

Wednesday, December 29, 2010

Tetap Hargai dan junjung tinggi Sepakbola Idonesia

Timnas Indonesia kembali gagal meraih trofi Piala AFF setelah ditundukkan malaysia dengan agregat 4-2, kalah bermain di Bukit Jalil 3-0 dan menang di SUGBK 2-1. memperpanjang rekor 4 kali masuk final dan tidak pernah juara, permainan cantik, memiliki pemain yang hebat dan tidak lupa dukungan yang terus mengalir dari seluruh pelosok Indonesia. Garuda didadaku selalu didengungkan untuk mendukung

Tuesday, December 28, 2010

"Dealing with Daunting Nostalgia"

Angela Davidson deemed the top female Skill Development Trainer in the Dallas/Metroplex and among the nation's best at the conclusion of 2010. Angela is the CEO/Founder of Non/for profit organizations Kingdom Building Basketball and Universal Basketball Solutions in affiliation with her responisibilities as the Director of Player Development for the Mark Cuban Dallas Heroes Basketball Academy. As a former professional player, Davidson specialized in female Player Development  in addition to creating quality exposure and experiences for academy members through effective mentor programs and professional outlets such as parent organizations in the Dallas Mavericks and Texas Legends.

by Angela Davidson

The idea of playing professional basketball in an overseas venue is one that captures the mind of many athletes, but the reality of nostalgia that can spread like that of influenza in players not poised and prepared to experience international basketball in a world away from home is not.  In other words, this "clause of nostalgia" is not identified nor will it be found within a Player Agreement  or Federal National Letter of Intent although it is the imminent sickness that discourages players, breeches contracts, and ends careers altogether when not calculated. 
According to an explanatory study provided by Holak and Halvena (1992), of the Themes and Emotions in the Nostalgia Experience,  "'nostalgia proneness' has been hypothesized to peak as individuals move into middle age".   This proves that athletes should prepare in preseason and be made aware at all cost to execute efforts to control, prevent, or avoid nostalgia. 

Initially, understanding what nostalgia is according to one's individual experience, temperament should be taken into account. By definition listed in Dictionary.com the term nostalgia is a wistful desire to return in thought or in fact to a former time in one's life, homeland, or to one's family and friends.  For some athletes on a preliminary phase this means that the ideation of getting sick can merely be equated to getting past the airport gate waiving goodbye or something as typical as "traveler's diarrhea".
The importance is that at this point that there is not a dismissal of any possible detriment to a player's well being. In the event that not every player will experience these changes in their digestive tract there are still yet other ailments that can effect a player's physiological equilibrium that can create the onset of the impairment. Discouraging situations by association of recollection of old success or even failures in former systems can derive within the season and defer attention and effort and exhaust a player's mental capacity to fulfill their job description as well.  While discouragements come through on court development elements of chemistry and establishing a common communication factor among foreign teammates often plague a player's performance and distress escalates.  Before a player even recognizes it obscure issues or unfinished business on the home front ranging from familial issues, long distance relationships to what become unavoidable responsibilities, inevitable breeches result that are consequential in worst case scenarios that are career ending situations.  

Sunday, December 26, 2010

PIALA AFF Konsentrasi Buyar, Indonesia kalah 0-3

Akibat insiden sinar laser, Indonesia kehilangan konsentrasi dan momentum untuk meraih kemenangan di babak kedua. Alhasil, Firman Utina dan kawan-kawan dibantai 0-3 oleh tuan rumah Malaysia pada leg pertama final Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010).

Sebelum adanya insiden laser, Indonesia bermain penuh disiplin. Tim "Merah Putih" bahkan mampu mencetak gol lebih dulu lewat sontekan Cristian Gonzales saat babak kedua baru berjalan dua menit. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales berada dalam posisi offside.

Semua momentum menyerang itu seakan sirna setelah suporter Malaysia menembak mata Markus Horison dengan laser. Pertandingan pun terpaksa ditunda selama beberapa menit dan "Garuda" kehilangan momentum menyerangnya.

Malaysia memanfaatkan ini dengan memutar arus pertandingan. Serangan demi serangan terus dibangun sampai akhirnya tiga gol bersarang di gawang Markus. Gol-gol bagi Malaysia dimulai dari aksi Mohd Safee Bin Mohd Sali pada menit ke-60, memanfaatkan umpan matang Norshahrul Idlan bin Talahaoleh.

Selang delapan menit, Mohamad Ashari bin Samsudin memperbesar keunggulan "Harimau Melayu" melalui sebuah tendangan geledek. Adapun gol ketiga datang dari sundulan Mohd Safee bin Mohd Sali yang tak terkawal di kotak penalti.

Dengan kekalahan ini, tim "Merah Putih" diwajibkan menang dengan selisih empat gol saat leg kedua berjalan, Rabu (29/12/2010). Langkah ini guna memutarbalikkan keadaan sekaligus memenangkan trofi Piala AFF 2010.

Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli

Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)

Thursday, December 23, 2010

Irfan Bachdim Disambut Histeris Santri Putri

Timnas menghadiri doa bersama di Ponpes Assyidiqiyah Kedoya, Jakarta Barat.Jelang keberangkatan ke Kuala Lumpur, seluruh anggota Tim Nasional Merah Putih sore ini, Kamis 23 Desember 2010 berdatangan ke Pesantren Assyidiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat.

Mereka menghadiri doa bersama agar timnas berjaya saat melawan Malaysia di ajang Piala AFF 2010, Minggu 26 Desember 2010 mendatang.

Sejumlah pemain satu per satu muncul, antara lain Bambang Pamungkas, Markus Haris Maulana, Firma Utina, dan Christian Gonzales. Juga Oktavianus Mainani. Kemunculan mereka disambut teriakan ratusan santri yang antusias.

Dan, saat pemain naturalisasi, Irfan Bachdim muncul, para santri putri histeris. Beberapa santri bahkan mencoba menyentuh tubuh Bachdim yang nampak bingung, tapi tetap mengembangkan senyum.

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid yang datang dalam acara tersebut mengatakan, ia menerima undangan dari pimpinan pondok pesantren pukul 21.00 tadi malam.

"Insya Allah Pak Kyai dan para santri doa kita makbul, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah perjuangan PSSI mampu mempersembahkan piala AFF," kata Nurdin, Kamis sore.

Ditambahkan Nurdin, Timnas juga mengharapkan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.

Persema Berencana Tampil di Dua Kompetisi Tim untuk Irfan Bachdim, Kim Jeffrey belum Jelas

Persema Malang telah menyatakan siap berlaga di Liga Primer Indonesia yang mulai bergulir Januari tahun depan. Tetapi skuat berjuluk Laskar Ken Arok itu juga masih berencana tetap tampil di Liga Super Indonesia.

Kondisi itu membuat posisi dua pemain bintang Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan belum jelas. Pasalnya, apakah kedua pemain itu bermain di Liga Primer atau di Liga Super Indonesia.

Liga Super Indonesia merupakan kompetisi terelite milik PSSI, sebaliknya Liga Primer Indonesia menjadi kompetisi yang tidak diakui PSSI. Bahkan PSSI melontarkan ultimatum, klub yang bermain di LPI bakal dicabut keanggotaannya di organisasi sepak bola nasional itu. Sedangkan pemain yang berlaga di LPI, harus melepaskan hak untuk menjadi pemain nasional.

"Irfan maupun Kim sudah terikat kontrak selama setahun dengan Persema, jadi mereka wajib bermain untuk Persema di kompetisi apapun yang ditentukan pelatih (Timo Scheuneman)," ujar Ketua Umum Persema Peni Suparto pada acara peluncuran LPI (Liga Primer Indonesia) di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (22/12).

Meraup Fulus dari Kepopuleran Irfan Bachdim

Pemain Tim Nasional hasil naturalisasi Irfan Bachdim kini kian terkenal. Kepopuleran pemain berdarah campuran Indonesia-Belanda itu tak hanya menggairahkan jagat persepakbolaan Tanah Air, tapi juga mendatangkan rezeki bagi pembuat kemeja dan kaos.

Hanan Jalil, 45 tahun, bekas wartawan Duta Masyarakat yang juga pemilik usaha Batik Celaket, memanfaatkan kepopuleran pemain berusia 22 tahun itu dengan memasang foto aksi sang pemain di kemeja dan kaos batik berbahan katun. Kemejanya warna hitam dengan gambar Irfan berkostum merah. Gambar yang sama dipasang di kaos warna putih.

Ia mengaku memanfaatkan momentum kepopuleran Irfan. “Irfan sekarang jadi idola banyak orang. Banyak orang, khususnya perempuan muda, yang dulunya tak suka bola, sekarang jadi suka gara-gara penampilan Irfan,” kata Hanan kepada wartawan di rumah merangkap bengkel-kerjanya di Jalan Jaksa Agung Suprapto 1F/85, Kelurahan Samaan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (23/12).

Dia bercerita, batik motif Irfan dibuat sejak Tim Garuda berlaga di ajang Piala AFF 2010. Awalnya pesanan masih sedikit. Tapi begitu Irfan tampil memukau saat Indonesia menggasak Malaysia 5-1 (1/12) dan Laos 6-0 (4/12) di babak penyisihan Grup A, pesanan kaos makin banyak. Pemesan terbanyak dari Jakarta, Malang, dan Surabaya.

Sudah 1.800 kemeja dan 400 kaos yang dikirim ke Jakarta. Satu kaos dijual dengan harga Rp 250 ribu, kemeja dijual Rp 100 ribu per potong. Hanan memang memfokuskan pasar ke Jakarta karena dinilai lebih prospektif. Ia memanfaatkan teman-temannya di Jakarta untuk memasarkan kemeja dan kaos di Jakarta. Sedangkan pemesanan dari Malang dan Surabaya masih didata.

Pembuatan semua kemeja dan kaos melibatkan 30 karyawan, termasuk dia dan istrinya, Ira Hartanti. Hanan mengaku kapasitas produksinya masih kecil sehingga tak seluruh pesanan bisa langsung dikerjakan. Tiap hari hanya 30 kaos dan kemeja yang bisa dikerjakan.

Hanan menyebutkan, kebanyakan kemeja dan kaos dibeli orang-orang yang ingin nonton bareng alias nobar pertandingan yang dijalani Tim Merah Putih di Piala AFF. Bahkan, kata dia, Heri Pudji Utami, istri Wali Kota Malang Peni Suparto, memborong 200 kaos.

Sebenarnya, Hanan juga memproduksi kaos dan kemeja batik bermotif Cristian Gonzales, penyerang andalan tim nasional hasil naturalisasi pula. Sayang, produk bergambar mualaf asal Uruguay berjulu El Loco atawa Si Gila ini tidak selaris kaos dan kemeja Irfan. Begitu pun, Hanan bertekad terus memproduksi kaos dan kemeja bermotif gambar Gonzales meski dalam jumlah lebih sedikit.

Kaos dan kemeja buatan Batik Celaket kini laris. Heri Pudji Utami sangat menyukainya. “Momentumnya tepat dan terlebih karena motifnya pakai batik. Kita harus hargai produk dalam negeri,” kata Heri.

Heri memborong 200 kaos yang akan dibagi-bagikan kepada masyarakat dan pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Malang yang ikut nobar final pertama Malaysia melawan Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12) dan final kedua Indonesia melawan Malaysia di Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta, Rabu, 29 Desember pekan depan.

Malaysia Ancam Matikan Gonzales Irfan Bachdim

Di saat Alfred Riedl mengaku belum mengetahui kekuatan Malaysia, hal sebaliknya justru diungkapkan Krishnasamy Rajagopal. Pelatih Malaysia itu mengklaim timnya telah mengetahui kelemahan Merah Putih.

"Indonesia adalah lawan sulit tetapi kami telah melawan mereka sebelumnya dan kini semua pemain di tim ini telah mengetahui kekuatan dan kelemahan Indonesia, " ungkapnya.

Rajagopal mengatakan timnya akan memberi perhatian ekstra terhadap Cristian "El Loco Gonzales dan Irfan Bachdim.

Gonzales adalah pencetak gol terbanyak di ajang ini dengan catatan tiga gol, sedangkan Bachdim telah membukukan dua gol, keduanya akan menjadi penghambat tim kamiapabila kembali membiarkan mereka mencetak gol pada pertandingan nanti, paparnya seperti dikutip NewStraitTimes, Rabu (22/12).

Meski akan memberikan pengawalan ketat terhadap El Loco dan Irfan, pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas bagi Malaysia pada Asean Games November lalu itu tidak ingin lengah membiarkan Muhammad Ridwan dan Octovianus Maniani bergerak bebas. Dia memandang keduanya berpeluang menciptakan gol bagi Indonesia.

Sebelumnya, Riedl mengaku belum mengetahui peta kekuatan timnas Malaysia. Dia baru akan menyaksikan video rekaman pertandingan kesebelasan Malaysia malam ini.

100.000 suporter

Sementara itu, Malaysia juga berharap, 100.000 suporter tuan rumah akan memadati Stadion Bukit Jalil saat mereka menjamu Indonesia pada leg pertama final Piala AFF 2010, Minggu (26/12). Dengan dukungan seperti itu, Malaysia ber-harap bisa membalas dendam atas kekalahan 1-5 dari Indonesia.

Manajer Malaysia, Datuk Subahan Kamal, mengatakan, kemenangan akan menjadi hadiah ulang tahun terindah buatnya. Sebab, pada hari pertandingan itu, dia tepat berumur 45 tahun. "Akan menjadi momen tcrindah merayakan kemenangan Malaysia di depan 100.000 suporter. Ini akan terasa fantastis. Akan lebih baik lagi jika akhirnya kami juara," kata Subahan

"Being a champion is about details, hard work and consistency" Chris Paul says. Amazing interview by Coach Alan Stein to the New Orleans Hornets superstar: "Many of the top players are just so athletic and talented but they don't really know how to play and think the game"

This is a guest blog from Alan Stein, the owner of Stronger Team and the Head Strength & Conditioning Coach for the nationally renowned Nike Elite DeMatha Catholic High School boys basketball program. He spent 7 years serving a similar position with the Montrose Christian basketball program. Alan brings a wealth of valuable experience to his training arsenal after years of extensive work with elite high school, college and NBA players.
Alan Stein worked the Annual Chris Paul Elite Guard Camp and had the opportunity to interview the New Orleans Hornets PG. Chris Paul (6'0", born May 6, 1985, college: Wake Forest) born and raised in North Carolina. Since being selected 4th overall in the 2005 NBA Draft by New Orleans, Paul has been a NBA Rookie of the Year (2006), a three-time All Star, and an All-NBA and All-Defensive Team honoree. He has also won an Olympic Gold Medal with the USA National basketball team.

by Alan Stein

I was fortunate enough to work the 2nd Annual Chris Paul Elite Guard Camp. I sat down with Chris Paul on the final morning of camp to ask him questions about his training. Please note, I have paraphrased his answers, these are not verbatim. I didn't use a recorder, I merely scribbled notes as fast I could when writing down his answers!

At what age (or grade) did you first start lifting weights?

I didn't start to lift weights until I got to Wake Forest. Coach Prosser was a big advocate of it. I needed to get stronger to compete at that level.

How do you feel like it helped your game?

Getting bigger and stronger helped me compete with the big time players in the ACC. It made me stronger with the ball and on defense. I only weighed 155 lbs in high school! I got up to about 175 in college, and although I am currently listed at 175 lbs, I am actually right around 190 lbs. I have worked hard to get stronger and put on some muscle to help me survive the rigorous NBA season. I feel so much more powerful now.

Why do you think strength & conditioning for basketball players is important?

Strength and conditioning is not just about lifting weights and running sprints. While that is certainly part of it; so is stability training (for balance) and flexibility. All of these components help you move better on the court. Going from high school to college the game gets so much more physical. You go from playing with boys to playing with men. You need the extra strength.

What does your off season training program consist of now?

Since this was my first summer off in a couple of years (because of the Olympics in 2008) I took more time off than normal after the season (about a month). My body and mind needed a rest. But now I am back in full force. If I am not working with my private trainer I follow the program set up by the Hornets strength & conditioning coach. My main focus is getting stronger (especially in my core), improving my flexibility (I used to not be able to touch my toes!), and maintaining my new bodyweight (+10 lbs). I usually get up around 7am and eat breakfast, then do my dynamic flexibility and my strength work, then I take a few hours off, and then come back and do my court work (ball handling, shooting, etc.). At night I spend about an hour stretching. That has helped me more than you know.

What is the biggest difference between playing in college and in the NBA?

The speed of the game is certainly faster, but the biggest adjustment for me, since I play so many minutes every night, is how long the season is. 82 games plus pre-season plus playoffs is a grind! Your mind and your body have to be strong and durable.

What did you learn from your Olympic experience?

I learned what it takes to be a true champion. I never won a state title in high school. I never won a national title in college. I haven't won a national championship in the League yet. So this was my first time being a real champion. Luckily I got to do it on the biggest stage in the world! Being a champion is about details, hard work, and consistency. People forget we prepared for over 3 years to win that gold medal!

What do high school and college players need to improve on the most?

They need to learn how to really play the game. They need to learn how to think the game. Many of the top players are just so athletic and talented; they never learn how how to really play. They also rely too much on their athletic ability and not enough on proper fundamentals and footwork. 

Batik Motif 'Bachdim' Banyak Diminati

Batik bermotif pemain naturalisasi yang juga penyerang Tim Nasional Indonesia Irfan Bachdim, yang diproduksi perajin di Kota Malang, Jawa Timur, banyak diminati masyarakat. Pemain berdarah Belanda tersebut, menjadi inspirasi para pembatik di kota tersebut meraup keuntungan.

Salah satu pengusaha batik di Malang, Hanan Jalil, Kamis (23/12), mengatakan lolosnya Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2010 menjadi inspirasi untuk menciptakan ide kreatif membuat batik bermotif Irfan Bachdim.

Ia menjelaskan, selama perhelatan Piala AFF 2010, sudah sekitar 1.800 potong baju dan 400 potong kaos bermotif Irfan Bachdim terjual laris. Bahkan permintaannya hingga Jakarta.

"Untuk batik motif Bachdim, permintaannya hingga Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia. Tapi untuk motif lainnya, seperti macan dan pantai mendapat pesanan hingga Suriname, Arab Saudi hingga Malaysia," katanya.

Hanan menjelaskan, baju batik bermotif Bachdim dijual seharga Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per potong, sementara untuk jenis kaos, dijual seharga Rp100 ribu per potong.

Hanan mengatakan, meski harganya tergolong mahal, namun minat masyarakat untuk membeli batik tersebut sangat tinggi, terbukti pesanan batik untuk motif pemain Timnas tersebut tidak pernah berhenti

Jelang Laga Final Piala AFF Polemik Dua Liga Dapat Rusak Konsentrasi Irfan

Polemik hadirnya liga baru yakni Liga Primer Indonesia (LPI) dapat merusak konsentrasi salah satu pemain andalan skuat Merah Putih Irfan Bachdim dalam menghadapi final AFF Suzuki Cup 2010.

"Kalau Anda cinta bangsa dan negeri ini, jangan rusak konsentrasi Irfan dengan polemik yang berkembang sekarang," ujar Manajer Timnas Andi Darusallam ketika dihubungi Media Indonesia, Kamis (23/12).

Irfan merupakan pemain Persema yang mengikuti dua liga yakni Liga Super Indonesia (LSI) dan LPI. PSSI yang memiliki otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia sejak lama telah mengultimatum seluruh klub LSI dan Divisi Utama untuk tidak bermain di LPI.

Alasannya, LPI adalah organisasi yang tidak dikenal. Dalam statuta PSSI pun terdapat pasal yang mengatur bahwa anggota resmi PSSI tidak boleh berhubungan dengan organisasi yang tidak dikenal.

Dengan adanya aturan itu, jika ada yang melanggar, anggota resmi akan dibekukan dan kehilangan hak suaranya. Dampak lainnya, semua pemain di klub bersangkutan bakal kena hukuman, termasuk tidak bisa memperkuat timnas.

Andi pun mengungkapkan memang saat ini polemik itu makin berkembang. Namun, ia tidak mau membicarakan polemik dua liga ini, kasus Persema, dan juga nasib Irfan yang berada dalam Persema.

"Saya tidak mau membicarakan polemik ini dulu. Saya juga tidak mau bicara soal Persema dan status Irfan di Persema. Nanti saja setelah tanggal 29 Desember (final leg kedua AFF Suzuki Cup 2010)," tandasnya.

Wednesday, December 22, 2010

Irfan Bachdim Pun Diklaim Malaysia

Perang antara suporter tim nasional Indonesia dan Malaysia di dunia maya menjelang laga final piala AFF 2010 semakin panas. Ejekan yang berbau SARA pun menjadi senjata setiap kubu untuk melakukan intimidasi.

Seperti adu komentar di sebuah website forum komunitas online www.topix.com. "Perang" di forum ini benar-benar syarat ocehan saling hujat. Sebuah posting dari seorang member bahkan dikomentari sampai 1.228 orang. Betapa tidak, posting ini memang memicu kubu suporter Indonesia untuk bereaksi. Posting itu berbunyi "irfan bachdim asli malaysia".

Posting "irfan bachdim asli malaysia" itu sebenarnya sudah dikirim pada 7 Desember lalu, beberapa hari setelah Indonesia berhasil mencukur Malaysia dengan skor telak 5-1 pada 1 Desember lalu. Pengirim pertama bernama akun Haikal. Anehnya, Haikal mengaku sebagai warga negara Indonesia.

"SAYA ORANG INDONESIA. DAN SAYA MENGAKU JIKALAU IRFAN BACHDIM SEBENARNYA ORANG MALAYSIA. DIA PERNAH MOHON JADI WARGA NEGARA MALAYSIA. NAMUN DITOLAK MENTAH2 SAMA MALAYSIA," tulis Haikal.

Sontak saja posting ini langsung mendapat banyak tanggapan. Member yang mengaku dari Malaysia pun mengomentarinya. "Baguslah ind** akhirnya cakap jujur!," tulis Saffar.

Saling balas komentar pun terus berlanjut. Member yang mengaku sebagai suporter Indonesia angkat bicara. Mereka menuding kubu Malaysia sebagai negara tukang klaim yang sering mengakui sesuatu yang berasal dari Indonesia. Sampai-sampai Irfan Bachdim yang jelas-jelas berdarah asli Indonesia diklaim oleh kubu lawan.

Komentar atau posting yang ditulis di forum ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. Para member-nya pun tak jelas. Bisa jadi posting pertama dari Haikal itu hanya ulah orang iseng saja.

Bachdim & Yongky Bersaing Jadi Tandem Gozales di Final AFF

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl memantau kemampuan dua penyerang mudanya Irfan Bachdim dan Yongky Aribowo yang nantinya akan menjadi tandem Christian Gonzales di final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12).

Pada latihan pagi di Lapangan PSSI Jakarta, Rabu (22/12), dua striker muda itu diberi pengarahan khusus baik dari Riedl maupun asisten pelatih Wolfgang Pikal salah satunya dalam hal kerjasama dan penyelesaian akhir ke gawang lawan. "Memang benar, saya memantau khusus Irfan dan Yongky terutama bagaimana dia melakukan penetrasi di depan gawang lawan," kata pelatih timnas Alfred Riedl usai latihan.

Menurut dia, meski dipantau khusus hingga saat ini pihaknya belum menentukan siapa yang akan menjadi tandem Christian Gonzales. Penentuan starter baru akan dilakukan menjelang pertandingan.

Pada pertandingan semifinal kedua melawan Filipina, pelatih Alfred Riedl menurunkan Yongky Aribowo sebagai starter. Padahal pada pertandingan sebelumnya dia menurunkan Irfan Bachdim sebagai tandem Gonzales.

Meski diturunkan penuh, pemain yang saat ini memperkuat klub Arema Indonesia itu belum mampu menciptakan gol, berbeda dengan Irfan Bachdim yang telah mampu membukukan dua gol. "Yang jelas saya akan memilih pemain yang siap untuk diturunkan pada pertandingan nanti," kata pelatih asal Austria itu.

Pelatih Alfred Riedl sebetulnya mempunyai banyak stok pemain depan yang akan ditandemkan dengan suami Eva Siregar itu. Selain dua striker muda tersebut, timnas masih bisa berharap pada striker veteran Bambang Pamungkas yang juga telah mengoleksi dua gol selama Piala AFF 2010.

Timnas Indonesia lolos ke final setelah mengalahkan Filipina dengan agregat 2-0 dan bertemu dengan di final dengan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12) dan pertandingan kedua final di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (29/12)

JELANG FINAL AFF 2010 :Riedl Minta Yongky-Irfan Lebih Cerdik

Pelatih tim nasional terus berusaha mengasah kemampuan dua striker muda Irfan Bachdim dan Yongky Ari Bowo menjelang laga melawan Malaysia pada babak final leg pertama Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010). Riedl meminta kedua pemain tersebut lebih cerdik ketika tampil.

Salah satu dari kedua pemain tersebut memang diproyeksikan menjadi pendamping Cristian Gonzales di lini depan pasukan "Merah Putih". Riedl tidak menampik tengah menyeleksi kedua pemain tersebut. Pelatih asal Austria itu bersama asisten Wolfgang Pikal terlihat memanggil Yongky dan Irfan sebelum latihan Rabu (22/12/2010) pagi berakhir. Riedl terlihat memberikan beberapa instruksi kepada kedua penyerang tersebut.

"Ya, saya tadi memberikan saran bagi mereka bagaimana cara menciptakan ruang dan menghindari penjagaan lawan," ujar Riedl setelah memimpin sesi latihan di Lapangan C, Rabu (22/12/2010).

Meski begitu, Riedl ogah membeberkan peluang kedua pemain tersebut untuk tampil pada pertandingan nanti. "Kami punya empat striker. Dua akan tampil sebagai starter tapi saya belum bisa memberitahukan nama-namanya," tukas mantan Pelatih Laos itu.

Pasukan "Garuda" sangat percaya diri bisa mengalahkan "Harimau Malaya" di kandangnya sendiri. Pasalnya, Firman Utina dan kawan-kawan pernah membantai Malaysia 5-1 pada babak penyisihan lalu.

Monday, December 20, 2010

Bachdim Ingin Duet dengan Kim di Timnas

Penyerang tim nasional Indonesia, Irfan Haarys Bachdim ikut senang Kim Jeffrey Kurniawan menjadi WNI dan segera mendapatkan paspor Indonesia.

"Tentu, saya sangat senang. Karena Kim pemain yang bagus," kata Bachdim dalam acara ramah tamah tim nasional Indonesia dengan donatur tetap, Keluarga Bakrie di kediamannya, Senin pagi, 20 Desember 2010.

Bachdim tak sabar menunggu berduet dengan Kim di Persema Malang maupun tim nasional Indonesia. Apalagi, kakak Kim, Jennifer Jasmin Kurniawan tak lain adalah kekasih Bachdim.

"Saya senang bukan karena itu. Tapi, lebih karena Kim pemain yang bagus. Dan saya sering berdiskusi soal sepakbola dengan dia," lanjut Irfan.

Ya, Kim Jeffrey Kurniawan akan menjadi pemain naturalisasi milik Indonesia. Kim akan menyusul Christian 'El Loco' Gonzales. Meski untuk masuk tim nasional, pria kelahiran Muhlacker, Jerman, 20 tahun yang lalu ini juga harus
melalui proses seleksi.

Sebelumnya, El Loco telah mendapatkan paspor Indonesia sejak 1 November 2010 lalu. Sedangkan Kim, menurut Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional PSSI, Iman Arif, sudah menjadi WNI. Pemain berdarah Jerman ini tinggal menunggu paspor Indonesia miliknya jadi.

Video Gol 1-0 El Coco Pada Leg kedua Indonesia vs Pilipina

Lao University football team enter into semi-final

Lao University football team enter into semi-final
(KPL) The men's football team of Laos bagged 9 scores from three matches, last week and passed to play in semi-final match in the 15th ASEAN University Games in Chiangmai, Thailand.
The first match of Lao men's football team won Myanmar 2-1, second Singapore 2-1 and Malaysian 1-0, which is the result of Lao team to be first rank of group B. The Lao team hopes winning in the semi-final match to pass in the final and get gold medal.
They have pledged to play the best in the coming match that Laos will play Vietnam today. (20/12/2010)

Exclusive interview with PG Will Blalock of the Townsville Crocs (Australian NBL). "Being drafted by the Pistons was definitely a dream come true. Words couldn't describe how happy me and family were at that very moment"

Will Blalock (6-1, born September 8, 1983, in Boston, Massachusetts) attended Iowa State University (2003-2006) and was drafted by the Detroit Pistons in the second round with the last pick (60th overall) in the 2006 NBA Draft. He played in Israel (Hapoel Jerusalem), in the D-League (Anaheim Arsenal) and in Germany (Artland Dragons). Blalock is now playing for the Townsville Crocs in the Australian NBL. Will talked to Basketball Telegraph columnist Dr FingerRoll about his love for the game, the dream came true of playing in the NBA, the dramatic eposide that forced him to sit out and put his life in danger, and his professional rebirth.

Will, let's start from the very beginning. Can you go back to your childhood years and tell our readers your very first memory related to basketball?

 My very memory with basketball was around 6 years old and I was always playing ball in the house and my mother would always tell to never bounce the ball in the house.

Who was your basketball role model growing up?

Growing up I loved Magic Johnson and I also thought I would grow to be 6'9 and be able to play point guard but also do the tip-off as a 5 man.

Was there an episode that you can recall that made you think that you were more than just an average baller and that basketball could become your job?

When I played AAU (which is juniors in high school) I had a lot of interest from Div 1 schools from around the country and they started comparing me to some of the top PG's in my class, like Chris Paul for example.

From Boston you moved to Iowa to study and play for the Cyclones. Was it the first time away from home and what are your memories of the college years?

Going to ISU was my first time being away from home for that long of a period of time. I enjoyed every moment of my college experience and I actually think about it at least once a day because it was a time in my life when I felt free and on my own so to speak, so naturally being away from home was tough at first but it was for the better.

After 3 fruitful seasons you declared for the Draft and got selected by the Pistons. Your childhood dream was becoming true...how did it feel?

Being drafted was definitely a dream come true; words couldn't describe how happy me and my close friends and family were at that very moment.

For those who have yet to see you play, what type of player is Will Blalock on the court?

Will Blalock is an unselfish play-maker with the ability to also score but prides himself on Defense and getting teammates open shots.

Will, something happened in the summer of 2008. Something that could have put an end not only to your career but to your life. Can you tell us what happened and how did that episode change, if it did, your priorities in life?

 The summer of 2008 was definitely a life changing event. It was definitely a wake up call from God, I was waiting to board a flight headed to Seattle to workout for the Sonics and I began to lose feeling in my arms legs and feet, I was rushed to the hospital and after many test and scans they said I had experienced a minor stroke.

After some months where you were forced to sit out, a call from Europe came. Your career wasn't over...

The second phase of my career started in Germany when a coach gave me a chance and I played for the Artland Dragons in Germany's top league. That experience was great and gave me the confidence and overall strength to say to myself that I could do this at a high level still, I just needed the opportunity to showcase it.

Who's Will Blalock off the court, tell our readers something about the man Will Blalock.

Will Blalock off the court is a proud father of a son (Nisaiah 4 yrs old) and soon to be born in Feb 2011 daughter (Shyla) and I value my family more than anything and after that I'm a bball junkie if I'm not playing bball video games I'm watching euro league DVDs or live NBA games.

Thank you Will, and best of luck for your season with the Crocs in Australia!

Sunday, December 19, 2010

Gol Gonzales berkah Salat Tahajud

Christian 'El Loco' Gonzales menjadi pahlawan kemenangan Indonesia. Striker naturalisasi asal Uruguay ini mencetak gol tunggal Tim Merah Putih atas Filipina pada leg pertama babak semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam.

El Loco menjebol gawang Filipina yang dikawal Neil Etherington di menit ke-31. Sebuah umpan jauh kapten Firman Utina gagal diantisipasi

Timnas Indonesia Melaju Ke Final

Indonesia memastikan lolos ke final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai menumbangkan Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.

Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam

Indonesia Tumbangkan Filipina 1-0,Tim Garuda Melaju ke Final AFF Suzuki Cup 2010

Susunan pemain

Indonesia: Markus Horison, M Nasuha, Zulkifli Syukur, Maman Abdurachman, Hamka Hamzah, M Ridwan, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani, Cristian Gonzales, Yongki Ari Bowo, Firman Utina.

Filipina: Neil Etheridge, Robert Gier, Anton Edward Del, Roel Gener, James Younghusband, Philip Younghusband, Alexander Borromeo, Jason De Jong, Christopher Greatwich, Ian Araneta, Ray Jonsson.

Christian ‘El Loco’ Gonzales menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang tim Garuda dalam Piala AFF Suzuki Cup 2010 dalam leg kedua Indonesia kontra Filipina di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (19/12) . Tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti pemain Persib Bandung ini berhasil menjebol gawang Filipina yang dikawal Neil Leonard Etheridge.

Gol ini tercipta melalui upaya Gonzales sendiri yang selalu ngotot mengejar bola sepanjang pertandingan. Meski dijaga dua pemain lawan, ia mencoba melepaskan tendangan dan upaya pertamanya itu masih terhalang kaki Boromeo.

Tapi, bola kembali berhasil direbutnya dan ia kembali melepaskan tendangan kedua kalinya. Kali ini, dengan akurasi yang baik, bola bersarang di sudut kanan gawang yang dikawal Etehridge. Sontak saja GBK bergemuruh menyambut gol El Loco ini.

Golnya boleh dikata penebusan dosa dalam pertandingan malam itu. Pasalnya, sebelum itu ia menyia-nyiakan setidaknya tiga peluang emas. Menit ke 20, headingnya menyambut umpan Muhammad Nasuha dari sisi kiri gawang hanya jatuh tepat di genggaman etehridge.

Setelah itu, menerima umpan Muhammad Ridwan yang melakukan akselerasi dari sisi kanan lapangan juga tak mampu dimaksimalkannya menjadi sebuah gol. Padahal, El Loco telah berdri bebas dan gawang telah ditinggalkan Etheridge. Tendangan kaki kanan El Loco tak mengenai bola.

Menit ke 35, El Loco yang telah berhadapan dengan kiper lawan sekali lagi gagal menjebol gawang. Ia mendapatkan umpan dari lapangan tengah setelah Ahmad Bustomi dilanggar pemain lawan. Baru di menit ke 42 baru El Loco mampu menciptakan gol ketiganya dalam piala AFF kali ini. Gol ini menempatkannya sebagai top skorer sementara ajang ini.

Sejak awal babak pertama kedua tim sudah langsung bermain menyerang. Sepuluh menit awal keduanya bermain terbuka dan bergantian menggempur pertahanan lawan. Indonesia melalui Muhammad Nasuha dan Oktovianus Maniani dari sisi kiri beberapa kali menerobos pertahanan Filipina yang digalang Alexandre Boromeo.

Gonzalez dan tandem barunya Yongy Aribowo bermain bagus dan menyulitkan para pemain bertahan lawan. Dari sisi kiri Zulkifly Syukur pun memperlihatkan kapasitasnya dengan beberapa kali menerobos ke depan. Koordonasi para pemain tengah juga terlihat berjalan baik.

Seperti biasa, permainan Filipina lebih menonjolkan Philip dan James Younghusband. Ia Araneta yang menjadi pasangan Philip menjadi tandem yang baik. Serangan balik Filipina tak kalah berbahaya dan mengancam gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison.

Filipina tetap bermain ngotot. Tapi mulai keras hingga tiga pemainnya mesti mendapatkan kartu kuning. Beberapa kali tampak pemain asuhan pelatih Simon Mc Menemy ini coba memprovokasi pemaik Indonesia. Tapi, itu tak berpangaruh dan Indonesia bermain makin baik.

Gol Gonzales itu menjadi satu-satunya yang tercipta di pertandingan babak pertama. Hingga peluit tanda babak pertama berakhir dibunyikan, Filipina tak mampu merubah kedudukan.

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl melakukan sedikit perubahan pada skuadnya saat pertandingan leg kedua Piala AFF Suzuki 2010. Irfan Bahdim tak dipasang dan posisi striker yang ditinggalkannya digantikan Yongki Ariwibowo.

Tidak diturunkannya Irfan ini diharapkan dapat mempertajam serangan tim Garuda. Diketahui, Yongky sendiri tak kalah tajam dengan Irfan. Riedl dan publik sepakbola Indonesia berharap Yongky bermain cemerlang seperti di klubnya.

Yongky merupakan pria kelahiran 23 November 1989 di Tulungagung, Jawa Timur. Napas mudanya diharapkan bisa mempersembahkan banyak gol. Pemain asal Arema Malang ini mesti mampu membuktikan kepercayaan pelatihnya. Kecemerlangan Yongky juga diharapkan bisa membuka ruang bagi Gonzales yang dikenal jarang melepaskan peluang menciptakan gol.

Di awal babak kedua, permainan tim Garuda makin menggila. Permainan Firman Utina dan Ahmad Bustomi yang sangat baik menjaga keseimbangan permainan membuat para pemain Filipina makin terdikte. Menit ke 49, tendangan keras Zulkifly Zukur tak dapat ditangkap dengan baik oleg Etheridge dan hampir saja Yongky menciptakan gol bila terlambat direbut Etheridge.

M Ridwan dan Zulkifli dari kanan dan M Nasuha serta Okto dari kiri bergantian menyerang. Umpan-ummpan cantik Firman dan permainan ngotot Bustomi merusak permainan Filipina. Beberapa kali tampak pemain asuhan pelatih Simon Mc Menemy ini coba memprovokasi pemaik Indonesia. Tapi, itu tak berpangaruh dan Indonesia bermain makin baik.

Hanya saja, Filipina beberapa kali membahayakan gawang Markus Horizon. Diantaranya saat heading Christppher Greatwich hampir menjebol gawang di menit ke 58. Menit ke 76 Zulkifli melakukan kesalahan di depan gawang sendiri. Ia menahan bola di dalam kotak pinalti tanpa mengetahui Philip Younghusband yang datang dari belakang dan mencoba merebut bola. Untung saja tendangan Philip mampu ditahan Markus dan bola langsung dibuang Firman.

Menit ke 85, Nasuha menyia-nyiakan peluang emas. Umpan Firman yang diteruskan heading Yongky mengarah kepadanya yang berdiri bebas di depan gawang tanpa kiper. Sayang tendangannya masih menyamping di sisi kanan gawang.

Setelah Greatwich mendapatkan kartu merah di menit ke 85, gawang Indonesia kembali terancam. Menit ke 87 hampir gawang Markus kebobolan. Ia meninggalkan gawangnya dan bola berhasil disundul Robert Gier saat kemelut di depan gawang. Untung ada Nasuha yang berdiri di bawah mistar gawang dan membuang bola.

Meski tinggal bermain dengan 10 pemain, di akhir babak kedua Filipina mampu menekan Indonesia yang tampak kelelahan. Menit 84 ke Arif Suyono dimasukkan menggantikan Okto di babak ke 84. Menit 92 babak injury time, pelatih Alfred Riedl menarik Christian Gonzales dan memasukkan Bambang Pamungkas.

Sayangnya, Ahmad Bustomi mendapatkan kartu kuning di menit ke 93. Ini merupakan kartu kuning keduanya sehingga ia tak bisa memperkuat timnas di babak final melawan Malaysia 26 dan 29 desember mendatang.

Saturday, December 18, 2010

SBY Nonton, Densus Ikut Amankan

Laga kedua semifinal Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, nanti malam (19/12) kembali bakal ditonton Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, penjagaan di sekitar stadion benar-benar dimaksimalkan. Tak tanggung-tanggung, Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri ikut bertugas.

"Tidak ada ancaman (teror), tapi disiagakan penuh," ujar seorang perwira polisi yang bertugas di lapangan kepada Jawa Pos kemarin (18/12). Dia menyebutkan, Korps Burung Hantu berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk memastikan keamanan SBY dan rombongan. Salah satu alasan Densus ikut berjaga adalah kelompok-kelompok teroris di Indonesia mempunyai koneksi dengan jaringan militan di Filipina Selatan yang selama ini berseberangan dengan pemerintah di sana.

"Kami hanya mengantisipasi. Sebab, teror dalam momentum seperti ini sangat berbahaya. Nilainya strategis bagi kelompok-kelompok itu. Istilahnya, sekali melempar batu, dua sasaran kena," tutur perwira tersebut.

Karena itu, aparat tidak mau ambil risiko. Radius 50 meter sekitar presiden di SUGBK bakal steril dari para penonton yang tidak termasuk rombongan VIP. Pemeriksaan terhadap barang bawaan penonton juga akan dimaksimalkan. "Juga, ada rencana menurunkan polisi berkuda dan unit K-9 dari Direktorat Polisi Satwa Baharkam Mabes Polri," ujarnya.

Serangan terhadap kepentingan Filipina pernah terjadi pada 1 Agustus 2000. Saat itu, bom meledak di depan rumah dinas duta besar Filipina di Menteng, Jakarta. Dalam insiden tersebut, dua orang tewas dan 21 terluka. Pelakunya adalah Abdul Jabar bin Ahmad Kandai (divonis penjara 20 tahun), Faturohman Al Ghozi (tewas), dan Edi Setiono (divonis 10 tahun).
Pekan lalu, polisi juga menangkap Musthafa alias Abu Tholut yang pertama membuka kamp pelatihan Hudaibiyah di wilayah Moro, Filipina Selatan. Selama ini, Tholut dikenal memiliki jaringan dan akses untuk mendatangkan senjata dari Filipina Selatan ke Indonesia.

Di tempat terpisah, Polda Metro Jaya mengerahkan tiga ribu personel untuk mengamankan pertandingan sepak bola Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Filipina di SUGBK nanti malam. "Pengamanan ditambah dibanding pertandingan sebelumnya," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Baharudin Djafar saat dihubungi kemarin.

Dia menyatakan, personel Polda Metro Jaya akan mengamankan lokasi di sekitar SUGBK ditambah petugas dari Polres Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, serta Jakarta Barat. "Jumlah anggota belum termasuk dari kewilayahan untuk mengatur arus lalu lintas," ungkapnya. Baharudin menyatakan belum menerima laporan intelijen soal adanya potensi gangguan keamanan menjelang pertandingan. "Semoga semua lancar dan aman," katany

Semifinal Piala AFF 2010 Indonesia v Filipina: Serang dan Menangkan!

Perjuangan Indonesia memastikan tiket final Piala AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) 2010 bakal tak mudah. Itu sudah terbukti dalam partai pertama semifinal, Kamis malam lalu (16/12).
Filipina memberikan perlawanan ketat. Di luar dugaan, tim yang baru kali pertama lolos ke babak empat besar itu memberikan perlawanan terbuka. Awalnya The Azkals - julukan timnas Filipina - bakal bermain negatif dan hanya mengandalkan serangan balik, seperti yang diperagakan ketika mempermalukan tuan rumah Vietnam 2-0, di babak penyisihan grup B. Akhirnya, Indonesia pun hanya bisa menang dengan skor tipis 1-0.

Malam ini, Indonesia dipastikan bakal mendapat perlawanan lebih spartan lagi dari Alexander Charles Luis dkk (siaran langsung RCTI mulai pukul 19.00 WIB). Sebab, Filipina menyatakan akan bermain total menyerang, untuk meraih kemenangan dan membuka peluang lolos ke babak final.

"Tidak ada perubahan khusus dalam strategi. Yang pasti, kami tampil habis-habisan untuk meraih kemenangan," cetus Simon Alexander McMenemy, pelatih timnas Filipina, dalam jumpa pers kemarin sore di Hotel Sultan.

Pelatih asal Inggris ini menyatakan, ia akan memberi kejutan bagi tuan rumah dengan membuat sedikit perubahan dalam formasi tim. "Kami tidak akan menyerah sampai detik akhir," lanjutnya.

INDONESIA VS FILIPINA : Indonesia Jangan "Over Confidence"

Manajer tim nasional Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, meminta Firman Utina dan kawan-kawan untuk tidak tampil terlalu percaya diri saat melawan Filipina pada semifinal kedua Piala AFF 2010, Minggu (19/12/2010). Dengan begitu, ia mengaku optimistis pasukan "Merah Putih" bisa kembali menjungkalkan "The Azkals" pada pertandingan nanti.

Berbekal kemenangan 1-0 di laga tandang pada leg pertama, Kamis (16/12/2010), tim besutan Alfred Riedl tersebut hanya butuh hasil imbang tanpa gol untuk memastikan lolos ke final. Andi mengaku yakin timnya memiliki peluang cukup besar untuk lolos ke final.

Namun, ia berharap pasukan "Garuda" bisa tampil konsisten nanti malam. "Kemenangan harus kita syukuri. Hal yang terpenting adalah anak-anak bisa tampil konsisten," jelasnya.

Ia juga mengingatkan timnya untuk tampil tenang dalam penguasaan bola karena menurutnya pemain-pemain Filipina berkualitas. "Filipina merupakan tim yang berkualitas. Anak-anak jangan terlalu over confidence. Mereka harus tenang dalam penguasaan bola," beber Andi.

Sebelumnya, pelatih Alfred Riedl menyampaikan, ia menginginkan timnya kembali memetik kemenangan nanti malam. "Tidak ada istilah bertahan. Kami tetap menginstruksikan pada pemain untuk menyerang," kata Riedl.

Pelatih asal Austria itu juga telah menyiapkan skenario terburuk bila pemenang harus ditentukan lewat drama adu penalti.

Sayangnya, Indonesia masih dihadapkan pada persoalan serius. Kapten Firman Utina dan striker Irfan Bachdim masih mengalami cedera sehingga diragukan tampil pada pertandingan nanti.

Dari kedua pemain tersebut, Firman yang paling diragukan tampil pada pertandingan semifinal leg kedua tersebut. Pasalnya, gelandang Sriwijaya FC itu mengalami cedera meniscus di lutut kaki kanannya. Perlu waktu lama untuk menyembuhkannya.

Sementara itu, Irfan kemungkinan besar bisa tampil karena kondisinya berangsur-angsur telah pulih.